saree nova sari |
Saya hanya punya waktu 1 jam sebelum pesawat selanjutnya membawa rombongan keluarga ini ke Teriminal 1 Singapura.
Sampai di Singapura, kami langsung
menuju hotel untuk beristirahat dan mempersiapkan untuk acara malamnya.
Malam itu adalah hari terpenting dalam hidup Gopal dan Eileen. Saya pun
harus tampil sempurna malam itu, sedapat mungkin bisa berbaur dengan
keluarga ini, tidak mau nampak jadi orang asing.
Satu masalah saya adalah, malam ini
party nya berkonsep purple dan pakaian tradisional India. Seumur hidup
saya belum pernah memakai Saree. Kain tanpa dijahit begini? Bagaimana cara saya memakainya? Untunglah ibu Moo dengan senang hati memakaikannya untuk saya.
Saree mempunyai tiga bagian, yaitu
blouse, rok dalaman, dan kain saree itu sendiri. Blouse saree bermacam
modelnya, saya coba pakai model yang sedikit terbuka. Saya masih PeDe
kerna bentuk tubuh saya masih oke. Sebelum saree dibalutkan ke tubuh,
ujung nya yang satu disangkutkan pada rok dalaman saree. Kemudian ujung
sari yang lain di lipat-lipat, dililitkan ke tubuh sesuai dengan
kegemukan dan ketinggian si pemakai.
Wah, seketika saya berubah menjadi gadis india, huhuhu.
Wah, seketika saya berubah menjadi gadis india, huhuhu.
Malam itu sungguh special bagi saya,
dapat bergabung dengan keluarga besar Nagapa dan mempelajari adat
mereka. Dan tidak ketinggalan mencicipi berbagai hidangan ala India.
Semua rasanya cocok dengan lidah saya yang memang tidak pemilih dalam
hal makanan.
Setelah puas berpesta sampai tengah
malam, paginya saya masih punya waktu untuk berkeliling kota singa.
Mampir ke little India, masuk ke kuil dan makan nasi Briyani di Restoran
Sakunthala’s. dalam pukul dua kami harus bersiap menuju airport dan
kembali ke Kuala Lumpur.
Sampai di Kuala Lumpur, saya dan Moo
ingin menjauhkan diri dari hiruk-pikuk kota. Malamnya kami packing
perlengkapan untuk bercamping. Satu backpack penuh dengan tenda dan
peralatan memasak. Kami langsung menuju Hutan Wisata Sungai Chongkak.
Satu jam perjalanan sampailah di lokasi,
hari sudah malam. Dengan membayar 10 Ringgit, tapak untuk mendirikan
kemah didapatkan. Dengan secepatnya kami dirikan tenda, kemudian
menyiapkan hidangan makan malam. Ayam BBQ dan juga masak macaroni dan
sosis. Badan terasa sangat penat malam itu, sehingga hujan lebatpun kami
tetap tertidur pulas sampai pagi. Air sungai pun sudah berubah keruh
kerna hujan lebat semalaman.
Bersantai di hutan, sambil main catur
dan merencanakan perjalanan selanjutnya ke Melaka. Siang itu dengan
mobil moo kami bergerak menuju Melaka kota bersejarah.
Menjelang sore kami sudah sampai.
Langsung mencari hotel, dan mandi. Kemudian sepanjang sore dan malam
kami menghabiskan waktu di kota Melaka. Mengunjungi Famosa, Museum,
Benteng dan berkeliling kota dengan becak wisata.
Untuk menu makan malam, kami bertanya ke
penduduk lokal apa yang menjadi ciri khas Melaka. Mereka menyarankan
kami untuk makan Asam Pedas Melaka. Sudah bertahun saya makan asam
pedas, memang asam pedas yang saya makan malam itu adalah yang terenak.
Melaka tidak pernah kehabisan ide dengan berbagai makanan nya. Saya si
penggemar asinan, merasa sangat senang berada disini.
penat berjalan, kami duduk di pinggiran
sungai yang mengalir ditengah kota Melaka, kembali kami main catur.
bersantai dan merencanakan kemana langkah selanjutnya untuk esok pagi.
No comments:
Post a Comment