danau toba |
Horas!
Dengan menarikan jari yang sepuluh di depan dada dan iringan musik tradisional batak, kami sambut kedatangan anda di Airport Intenational Polonia Medan dengan Tarian Tor-Tor.
Dengan menarikan jari yang sepuluh di depan dada dan iringan musik tradisional batak, kami sambut kedatangan anda di Airport Intenational Polonia Medan dengan Tarian Tor-Tor.
Ayo kita berpesta dulu di Kota
Medan dengan hingar-bingar kehidupan malamnya, lalu kemudian lari ke tempat
yang tenang dan bersantai di Parapat, yeah,
Danau Toba adalah tujuan kita kali ini. Bus Intra, Sejahtera, Karya Agung, MRT
adalah bus yang beroperasi ke Parapat dengan lama perjalanan sekitar 4 Jam dari
Medan.
Siapa yang tidak kenal dengan
Danau Toba, yang merupakan danau terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara
dan sangat terkenal dengan Legenda nya. Danau Toba merupakan danau vulkanik
yaitu terbentuk dari letusan gunung merapi.
Danau yang satu ini agak
berbeda dari danau lainnya yang ada di Indonesia, sebab di tengah-tengah danau terdapat
Pulau Samosir. Pulau yang dikelilingi danau inilah yang menyimpan seribu
pesona.
Dari pelabuhan Tiga Raja di Parapat, menyeberanglah ke Samosir dengan kapal kayu
motor yang beroperasi setiap jam nya.
Bayar Rp. 7000,- dengan perjalanan
sekitar 30 menit, kapal kayu sudah merapat di hotel, chalet atau guest house
yang diinginkan. Saya jamin semua akan sangat puas menginap di Tuk-Tuk, kerna
harga hotelnya sangat murah dan view nya pun langsung ke Danau. Pilihannya pun
sangat beragam, bahkan ada guest house yang sengaja dibuat seperti rumah Adat
Batak yang cukup disewa seharga Rp.40.000/malam.
Apa yang harus kita lakukan selama di Danau Toba?
Pertanyaan yang bagus. Saya akan
membuat anda sampai kehabisan energi untuk mengelilingi Danau Toba namun hati
sangat puas.
Cukup dengan bersepeda, kerna jarak Tuk-Tuk ke Tomok hanya 3 Km. Menggowes
sepeda di sepanjang pinggir danau adalahkeasyikan tersendiri. Banyak sekali
terdapat rental sepeda di Tuk-Tuk,
dengan tarif Rp. 30.000,-/hari. Sampai di Tomok jangan lupa berbelanja Souvenir seperti patung khas
batak, pernak-pernik, T-Shirt Toba, bahkan kain Ulos (kain tradisional Batak).
Lalu mengunjungi Makam-makam Raja Batak di objek wisata Budaya Sigale-gale.
Siang ini coba makan siang di Pasar yang ada di
Tomok. Saya pesan Soto Medan. Soto Medan sedikit berbeda dari Soto Padang
ataupun soto lainnya. Kuah Soto Medan
dibuat bersantan, dan rasanya enak sekali.
Untuk muslim, pilihlah makan di
warung yang ada berlabel muslim atau masakan halal, sebab orang Batak biasa
mengkonsumsi babi untuk dimakan
dagingnya. Tapi tidak perlu khawatir, disini juga banyak restoran yang
menyediakan masakan menu internasional, sebab disini memang banyak Tourist bule
nya, bahkan mereka bisa betah berbulan-bulan di Toba.
Ingin mencoba magic mushroom? Dan rasakan sensasi
setelah memakannya. Jamur ini bisa membuat anda mabuk, kerna mengandung efek
halusinasi. Biasanya magic mushroom
akan dimasak menjadi omelette atau dibuat menjadi sup.
Air Terjun di Toba |
Berjiwa petualang? Ayo ikuti
saya ke air terjun yang terdapat antara Tuk-Tuk dan Tomok. Air terjun ini tidak
bisa dinikmati sepanjang tahun, sebab debet airnya sangat bergantung pada
cuaca. Dimusim kemarau air terjun akan mengering, jadi hanya yang beruntung
saja yang bisa menikmatinya. Jangan sampai terlewatkan untuk pendakian ini.
Untuk aktivitas malam harinya, barbeque di pinggiran danau sangat
mengasyikkan. Ajak kawan yang pandai memancing, lalu pancing ikan di danau dan
langsung berpesta barbeque bersama.
Hari berikutnya, menyewa motor
adalah pilihan yang tepat sebab perjalanan hari ini cukup jauh bila ditempuh
dengan bersepeda. Dengan membayar Rp.
50.000,- motor sudah bisa kita pakai seharian. Kita akan ke Ambarita dan ke
desa pengrajin Ulos. Di Ambarita terdapat objek wisata budaya Batu Kursi Raja Siallagan. Peninggalan
zaman Megalitikum ini berupa batu yang menceritakan tentang
pengadilan/persidangan, kursi raja, dan penjara.
Kemudian kita akan melihat cara menenun Ulos di Lumban Suhi-Suhi (desa pengrajin ulos) dan jangan lupa membeli satu untuk kenang-kenangan.
Dan perjalanan dilanjutkan ke
pemandian air panas Pangururan. Kemudian menyaksikan keindahan Danau Toba dari
puncak tertinggi di Samosir yaitu puncak Tele. Dari atas puncak seluas mata
memandang adalah panorama Danau Toba yang sangat indah.
berkemah di Pasir Putih Parbaba |
Masyarakat Batak mungkin terlihat
keras dari cara mereka bicara, namun sebenarnya mereka adalah masyarakat yang
sangat welcome dan baik terhadap
pendatang.
Anak babi yang lucu ^_* |
Dan jangan kaget kalau disini mereka memelihara Babi dengan
membiarkan ternak itu berkeliaran bebas di halaman. Tapi menurut saya,
anak-anak babi itu adalah binatang yang lucu. Di desa ini kita juga bisa turun ke
sawah melihat petani bertanam padi.
Turis dari: Brazil, Malaysia, Indonesia, Papua Nugini, dan Eropa |
Satu hal yang menjadi catatan perjalanan saya kesini adalah, "kenapa
Danau Toba begitu diminati turis mancanegara?" Kerna kesiapan mental masyarakatnya dalam menyambut pendatang. Mereka sangat welcome dan kemampuan bahasa inggris penduduknya pun diatas rata-rata.
Tidak pernah saya merasa bosan untuk kembali dan kembali lagi kesini :)
No comments:
Post a Comment