Sejatinya bagi saya penikmat laut yang
tinggal di Gunung (Bukittinggi) harus menghirup udara asin laut minimal sekali
dalam setahun. Energi serasa direcharge
selepas pulang dari pantai. Untuk mendapatkan ‘vitamin sea’ yang sempurna saya
mempunyai kriteria tersendiri tentang pantai. Walaupun namanya sama-sama pantai
namun kepuasan akan pantai yang dikunjungi sangatlah berbeda-beda sesuai
kriteria pantai versi saya.
Pantai
touch n go! Pantai
jenis ini hanya berupa hamparan pasir, ombak besar, dan penjual makanan/minuman
dengan pemandangan pas-pasan. Yang bisa dilakukan disini hanya duduk santai
sambil menikmati kelapa muda dan cemilan yang dijual. Pantai Padang dan pantai
lainnya di sepanjang pantai barat Sumbar yang langsung berhadapan dengan
Samudera Hindia, Pantai Parangtritis Jogja, Pantai Losari Makassar merupakan
contoh pantai touch n go yang pernah saya kunjungi.
Pantai
Rakyat. Pantai yang
dikunjungi oleh sejuta umat sebab akses
ke pantainya mudah dan bibir pantai yang panjang. Saya kurang suka dengan
pantai jenis ini seperti Pantai Kuta Bali dan Pantai Phuket Thailand. So crowded.
Pantai
so so day. Menikmati pantai
jenis ini lumayan seru. Menginap di hotel yang berhadapan langsung dengan
pantai yang biasa, (tidak ada aktifitas langsung dengan laut sebab memang tidak
direkomendasikan atau lautnya tidak landai, hanya dipandangi doang). Yang membuat jadi special itu ya feel free lenyeh-lenyeh di pantai yang
hanya bisa diakses oleh tamu hotel.
Saya menikmati liburan seperti ini di
Bay View Hotel Batu Feringghi, Swiss Garden Beach Resort Kuantan, The Ocean
Residence Langkawi, dan di Club Med Cherating Beach. Semuanya di Malaysia.
Pantai
a good day. Pantai
jenis ini sangat bagus menurut saya, viewnya cantik untuk selfie, pantainya
landai dengan pasir putih, air biru toska, dan ditambah lagi dengan kehidupan
laut yang bisa dinikmati hanya dengan snorkeling. Biasanya pantai jenis ini ada
pada pulau-pulai kecil tanpa penduduk. Jadi kita harus datang pagi dan sorenya
harus balik. Sepanjang hari menikmati segala macam kegiatan di pantai dijamin
tidak akan mati gaya.
Saya mengunjungi rangkaian Pulau
Sikuai, Pulau Pagang, Pulau Pamutusan dan Pulau Pasumpahan, serta Pulai
Cingkuak di Sumbar untuk menikmati vitamin
sea jenis ini. Telentang memandangi langit-tengkurap memandangi keindahan
terumbu karang dan salto di laut dijamin tidak akan tenggelam karena kedalaman
air yang tidak seberapa. Puas rasanya menghabiskan hari di pantai jenis ini.
Pantai Pulau Payar di Langkawi sangat
menarik bagi saya, memang tidak ada terumbu karang cantik, namun ribuan ikan
dari berbagai spesies dengan beraninya mendekati saya. Malah saya yang takut
dengan anak-anak ikan hiu yang menemani saya snorkeling.
Tapi saya paling kecewa dengan ‘pantai
a good day’ nya Phiphi Island. Untuk trip ke Phiphi Island saya siapkan dua
baju renang sebab saya pikir aktivitas selama liburan disana adalah laut dan
laut. Untuk mengelilingi pulau-pulau saya ambil one day trip untuk beberapa spot snorkeling dan menikmati sunset. Long tail boat pertama berhenti
di Monkey Bay. Cuma berhenti 20 menit untuk bercengkrama dengan monyet-monyet
dan foto bareng, aduh!. Spot selanjutnya melihat Viking Cave dan snorkeling di
salah satu pulau. Cuma banyak ikan badut, dan yang bikin hati agak ciut juga
banyak Landak laut. Dan puncak ke-Be-Te-an itu saat diajak ke Maya Bay.
Imaginasinya bisa puas selfie dan jungkir balik di laut dengan berbagai pose
sebab lihat foto-foto di internet tentang Maya Bay keren semua. Tapi
kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan saudara-saudara. Sampai di Maya
Bay, Long tail boat yang parkir buanyak banget dan pengunjung juga bejibun.
Diluar ekspektasi saya.
Pantai
a good day yang
paling saya suka selain yang di pantai barat Sumbar adalah Tanjung Aan Beach di
Lombok. Viewnya subhanallah cantik sekali dan nilai plusnya adalah pengunjung
yang bisa dikatakan hitungan jari. Saya suka pantai yang sepi, bisa puas
berenang menghitamkan kulit yang sudah coklat.
Paradise
in island. Kasta
pantai jenis ini sedikit lebih tinggi dari Pantai
a good day. Semua kriteria ‘pantai a good day’ masuk didalamnya plus disini
dilengkapi dengan penginapan. Pulaunya tidak terlalu ramai, buka jendela kamar
langsung pemandangan lepas ke laut yang mempesona dan saya rasa untuk mandi
pagipun langsung saja nyebur ke laut ditemani ikan dan terumbu karang yang
beraneka bentuk dan warna.
Gili Meno di Lombok menawarkan ‘Pantai
Paradise in island’ bagi saya. Pulaunya tidak ramai dan tidak ada kendaraan
bermotor, pantainya berpasir putih atau pink, airnya biru toska bening dan juga
dilengkapi spot-spot snorkeling. Hanya keragaman terumbu karang dan ikannya
kurang bervariasi. Malam hari live music di café-café tepi pantai menyemarakkan
suasana liburan. Pulau Salang-Tioman di Pahang Malaysia melengkapi sedikit
kekurangan Gili Meno Lombok. Disini biota lautnya sangat beragam. Liburan ala
pantai menjadi paket yang sempurna.